Rabu, 06 Februari 2013

Sejarah Baturijal Kelahiran ku


Baturijal adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Indragiri Hulu Kecamatan Peranap. Kabupaten Indragiri Hulu terletak paling ujung Kabupaten Indragiri Hulu. 
Negeri ini diperkirakan berdiri pada abad ke 17 sewaktu pemerintahan
Sulthan Mahmud Sah dari Aceh yang menguasai Indragiri. Tempat yang pertama yang ditunggu yaitu Koto Tuo tepatnya di daerah Durian Simat yang sekarang.
Di daerah ini terdapat sebuah mesjid yang dibangun masyarakat pendatang yang telah beragama Islam. Pada suatu ketika maka terjadilah suatu bencana yang menimpa mesjid tersebut. Bencana itu terjadi akibat perbuatan mesum manusia.
Mesjid yang telah berdiri dengan megah dan yang telah dibangun dengan susah payah akhirnya terbenam ke dalam tanah sehingga terbentuklah sebuah lubang besar. Dari lubang tersebut keluarlah pacat yang beribu- ribu banyaknya. Setelah kejadian tersebut meninggallah seorang bayi dalam ayunan akibat digigit pacat dan akhirnya masyarakat pun berpindah tempat. Tempat lama yang mereka tempati disebut Negeri Mesjid Tagubuih. Lubang bekas mesjid tersebut masih dapat kita lihat sekarang. Tetapi pacatnya banyak luar biasa.
Sebenarnya Baturijal terdiri atas dua kata yaitu Batu dan Rijal. Batu artinya keras sedangkan Rijal artinya Jantan, jadi Baturijal artinya batu jantan atau lebih tepatnya jiwa / watak yang keras .
Baturijal menurut sejarahnya sebagian berasal dari Provinsi Jambi, Aceh, Minang kabau dan Suku Pedalaman / Talang yang merupakan penduduk asli.
1.
Konon Baturijal adalah sebuah Legenda yang menurut ceritanya: ” Bahwa Baturijal adalah batu yang berasal dari Jambi. Yang datang ke Baturijal adalah Batu Betina sedangkan yang ada di Baturijal itu sendiri adalah batu jantan berwarna Hijau, maka disebutlah Batu Hijau / Baturijal.
Karena batu hijau tersebut sangat keras dan tidak bisa dipecahkan maka dinamakan baturijal atau Batu Hijau .Batu tersebut sampai saat ini masih bisa dilihat di daerah Gaung pada waktu air surut. Batu tersebut memiliki lubang mulut yang sangat besar yang di dalamnya ada buaya, tetapi buayanya tidaklah mengganggu karena itu buaya penunggu.
Diperkirakan batu tersebut panjang 15 meter dan memiliki badan sebesar 2 meter melingkar, sedangkan pecahan batu betinanya sudah tidak ada lagi ditemukan. Inilah sebabnya maka bahasa Baturijal mirib dengan bahasa dari Jambi, berdasarkan fakta sejarahnya bahwa sebagian penduduknya berasal dari Jambi.
Batu yang datangnya dari Jambi mengapa bisa berjalan ? ini adalah salah satu sebab akibat seorang anak perempuan yang tidak mau mendengarkan perintah ayahnya, dia hanya bisa membantah apa yang dikatakan ayahnya. Sedangkan ayahnya bernama Si Pahit Lidah, Si Pahit Lidah sudah berapa kali menasehati anaknya agar anak perempuannya tidak jadi pergi merantau.
“ Nak, janganlah kamu pergi merantau, nanti apabila kamu pergi merantau kamu akan mendapatkan musibah yang sangat besar menimpa dirimu. Bapak tidak mau kalau terjadi apa – apa sama kamu, Bapak takut kalau Bapak harus kehilangan anak perempuan Bapak.”
Tetapi si anak dengan kasarnya menjawab “ Tidak Pak , walaupun Bapak tidak memberi aku izin aku akan tetap pergi juga. Jadi percuma saja Bapak memberi aku nasehat karena aku tidak akan mendengarkan nasehat Bapak.” 2.
Dengan lancangnya si anak bicara sangat keras, tanpa memikirkan perasaan orang tuanya yang telah mendidik dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang, tetapi apa balasannya si anak malah membantah dan tidak mau mendengarkan nasehat ayahnya.
Mendengar apa yang telah dikatakan anaknya itu Si Pahit Lidah tidak sanggup lagi menahan rasa sedih . Hatinya pedih bagai di sayat sembilu, tanpa disadari air matanya telah bercucuran membasahi seluruh tubuhnya.
Si Pahit Lidah sangat sedih mendengar perkataan anaknya itu. Dalam hati ia tidak menerima perlakuan kasar anaknya. Karena tidak bisa menerima kelakuan anaknya maka pada saat itu juga Si Pahit Lidah berbicara sangat kasar kepada anaknya itu dan tanpa disadari dia telah mengutuk anaknya menjadi sebuah batu yang sangat besar.
“ Dasar anak durhaka, anak tak tau balas budi, apa ini balasan kamu kepada orang tua mu yang telah mendidik dan membesarkan kamu dengan penuh kasih sayang? Ternyata bapak salah menilai kamu selama ini , bapak pikir kamu adalah anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, ternyata kamu malah menyakitkan hati orang tua kamu. Terkutuklah kamu menjadi sebuah batu yang sangat besar. Kata – kata itu keluar dari mulut sang ayah.”
Sedangkan anaknya yang lagi ada di dalam perjalanan tiba – tiba dia melihat awan di sekitarnya berubah menjadi gelap dan bergemuruh tanpa disadari anak perempuannya itu berubah menjadi sebuah batu besar.
“Tolong . . . . tolong . . . . tolong. . . .!, maafkan aku bapak aku baru menyadari bahwa kesalahanku ini sudah membuat bapak sakit hati”. Itu kata – kata yang terus keluar dari mulut anak itu sebelum seluruh badannya berubah menjadi batu. Tetapi semuanya telah terlambat “ nasi telah menjadi bubur ” . sekarang anak itu telah menjadi sebuah batu besar. 3.
Batu inilah yang berjalan karena terbawa arus air yang sangat deras sehingga sampai ke Baturijal. Di Baturijal batu betina ini bertemu dengan batu jantan dan akhirnya bertabrakan, di saat tabrakan itu terjadi , batu betina pecah karena dia tidak bisa mengalahkan batu jantan yang sangat keras dan sulit untuk dikalahkan / dipecahkan.
Maka dari situlah desa Baturijal disebut dengan Baturijal / Batu Jantan karena kekuatannya yang sulit untuk dipecahkan maupun dikalahkan. Dan sampai sekarang nama itulah yang disebut – sebut orang dan dijadikan sebuah nama desa Batu Rijal.
Pada umumnya masyarakat Baturijal, memang memiliki watak yang keras seperti dengan nama daerahnya “ Batu Rijal “. Kebanyakan masyarakat luar merasa takut untuk datang ke daerah Baturijal pada zaman dahulu, dan dari wataknya kita bisa mengkaji dari satu peristiwa yang pernah dialami, seperti yang pernah dialami oleh Sinta dan teman – tamannya.
Pada saat itu Sinta sedang melintasi daerah Baturijal hendak pergi ke Basrah dan tanpa sengaja sepada motor yang dikendarai Sinta menabrak seekor ayam yang sedang melintas bersama ayam lainnya.
“ Aduh . . . . , bagaimana ni ! ! !
Ayam yang kita tabrak mati di tempat, apa kita kabur aja. Tak lama kemudian sang pemilik ayam yang kami tabrak datang menghampiri kami dan dia berkata, “ Kalian sudah menabrak ayam yang selama ini saya pelihara mulai dari kecil sampai ayam ini besar yang sebentar lagi akan bertelur dan telurnya akan menetas menjadi anak dan anaknyapun akan tumbuh besar. Apa kalian sanggup mengganti ayam Bapak yang mati ini !
4.
“ Maaf ya pak kami tidak sengaja melanggar ayam bapak dan berapa kami harus membayar sebagai gantinya ? Kalian harus mengganti rugi Rp 50.000.
“ Apa ……… dak salah ya pak ? ayam yang kami tabrak kan gak begitu besar masak kami harus mengganti uang sebanyak itu ?
“ Apa kalian ngak mikir ya, walaupun ayam ini gak besar tapi sebentar lagi ayam ini akan bertelur, menetas , mempunyai anak, anaknya ini tumbuh besar, bertelur lagi. Berapa ruginya saya?
Sinta tidak ingin mencari masalah dan dia pun mengganti uang sebesar yang Bapak itu minta. Saat sekarang tidak ada lagi kita jumpai masalah seperti yang dialami oleh Sinta karena masyarakat Desa Baturijal sudah jauh berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
Demikianlah sekelumit kisah tentang asal usul Batu Rijal yang Saya ceritakan ini Dan Cerita ini saya dapat dari Om JAMALUDIN DAN DATUK SULAIMAN . Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan, tokoh, dan dalam menceritakannya.

Sejarah Desa Pauhranap di Kecamatan Peranap

Desa Pauhranap secara resmi lahir pada tahun 1980 dari hasil pemekaran Kampung Peranap. Desa Pauhranap sendiri sebenarnya termasuk salah satu pemukiman yang tertua di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. Pemukiman penduduk Kampung Peranap yang menjadi ibukota mangkubumi Sultan Muda Indragiri tempo dulu berpusat di Desa Pauhranap, sementara untuk wilayah Kelurahan Peranap (saat ini), pada waktu itu yang dihuni baru bagian yang berseberangan dengan Desa Pauhranap yakni RW 01 dan RW 02 Kelurahan Peranap. RW 01 Kelurahan Peranap dari zaman dulu telah dijadikan Pasar Peranap, sementara RW 02 merupakan tempat kedudukan istana raja Sultan Muda.

Selain dari pasar dan istana raja, wilayah kelurahan peranap pada zaman dahulu hanya merupakan ladang dan perkebunan. Kedatangan Belanda dan musibah banjirlah yang mengubah keadaan. Belanda mendirikan pemukiman di sekitar lokasi pasar baru peranap sekarang dan mulai merintis jalan. Seiring perkembangan waktu, jalan darat menjadi sarana transportasi yang lebih dominan dibandingkan sungai. Perubahan ini menyebabkan desa Pauhranap yang dulunya strategis di tepi jalur transportasi utama (Batang Kuantan dan Batang Peranap) menjadi tempat yang jauh dari akses lalu lintas terkini (Jalan Lintas Padang - Tembilahan).

Musibah banjir di tahun 50'an juga menyebabkan banyak penduduk Pauhranap yang migrasi ke kelurahan Peranap, tepatnya ke RW 03. Karena migrasi besar-besaran daerah yang terletak di belakang pasar Peranap ini kemudian disebut Barter. Para penduduk yang pindah demikian banyak sehingga diperlukan membangun mesjid baru yakni Mesjid Raya Peranap. Namun hingga tahun 80'an, masyarakat Peranap masih melakukan shalat I'ed di Masjid Raja Peranap yang didirikan pada tahun 1927 oleh Sultan Ibrahim. Musibah banjir pada tahun 1986 kembali menyebabkan perpindahan masyarakat desa Pauhranap ke RW 11 Kelurahan Peranap yang disebut juga Pincuran Mas. Karena berpindah / hijrah maka masyarakat Pincuran Mas menamakan mushallanya Muhajirin. Nama Muhajirin ini sangat simbolis bagi masyarakat Pincuran Mas sehingga ketika mendirikan masjid mereka masih ingin melekatkan nama ini sebagai Masjid Muhajirin. Tetapi karena nama yang sama untuk dua tempat ibadah kurang efektif pada akhirnya dipilih nama Masjid as-Sulthon yang mana lagi-lagi merupakan variasi dari nama Masjid Raja Pauhranap.

Peristiwa barter dan hijrah tersebut telah menyebabkan perubahan pada kondisi demografis desa Pauhranap. Kampung Padang Pauh yang terletak di pertemuan Batang Peranap dan Batang Kuantan dikosongkan penduduk yang pindah ke Desa Setako Raya sekarang yang pada masa lalu disebut dengan Tanjung Seburing, di barat / bawah Pasar Peranap. Kampung Sungai Terjun dan Sungai Dua Pauhranap dan daerah sebelah hilir Masjid Raja menjadi kampung kosong hingga saat ini.

Namun perkembangan illegal logging yang kemudian ketika ditutup dilanjutkan oleh perkembangan pembangunan perkebunan kelapa sawit rakyat telah menyebabkan perkembangan pesat daerah bagian selatan desa Pauhranap yakni daerah perbukitan di dusun Katipo, Sungai Ubo dan Citra yang menjadi primadona seiring membaiknya akses jalan melalui Jembatan Napal. Dimulai dari kedatangan pengungsi ke Kampung Aceh Kecil atau Sunda Baru di Sungai Ubo. Masuknya pendatang dari Sumatera Utara ke Kampung Sukamakmur di Katipo dan kemudian pembukaan Dusun Citra. Perkembangan-perkembangan ini menyebabkan secara demografis Desa Pauhranap tidak kalah dengan kembaran pemekarannya yakni Kelurahan Peranap di mana kedua desa/kelurahan ini merupakan desa/kelurahan dengan penduduk terbanyak di kecamatan Peranap yakni Desa Pauhranap memiliki penduduk 6.867 jiwa hampir seimbang dengan total penduduk Kecamatan Batang Peranap.

BONO IKON WISATA INTERNASIONAL DI PEKANBARU



Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.  Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar [...]
Tag : 

Lokasi Wisata di Pekan Baru



Pulau Rupat Objek wisata di Pulau Rupat itu berada di Kecamatan Rupat Utara yang menawarkan garis pantai dengan pasir putih sepanjang 17 kilometer. Pulau Rupat, adalah gugus pulau yang ujung utaranya berada persis di bibir Selat Malaka. Kawasan seluas 10.852,77 ...More 
Riau
Pantai Rupat Pantai Rupat yang terletak di Pulau Rupat merupakan salah satu pantai indah di Provinsi Riau yang tak kalah indah dengan pantai-pantai di Bali. Pantai Rupat mempunyai panjang sekitar 11 Kilometer dengan lebar 30 meter jika air dalam keadaan surut, at ...More 
Riau
Taman Nasional Bukit Tigapuluh Sebuah kawasan pelestarian dengan ekosistem yang unik berada di perbukitan curam belantara hutan dataran rendah dan rawa pasang surut di bagian Sumatera. Taman Nasional Bukit Tigapuluh merupakan kawasan perbukitan di tengah-tengah hamparan dataran r ...More 
Riau
Taman Nasional Tesso Nilo Kawasan pelestarian alam dengan ekosistem hutan dataran rendah yang menempati peringkat tertinggi dalam tingkat keanekaragaman hayatinya. Kawasan ini merupakan habitat dari berbagai jenis satwa, seperti harimau Sumatera, kijang, kancil,tapir, julang ...More 
Riau

Pacu Jalur Taluk Kuantan


Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Indonesia. Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di negeri tetangga Malaysia dan Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur. Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.
Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di Taluk Kuantan. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Beberapa kawasan wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram di Sungai Singingi dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling di Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan Hiking dan Tracking di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan.

Air Terjun 7 tingkat Kasang Lubuk Jambi


Wisata Alam

Kabupaten ini memiliki beberapa kawasan wisata alam di antaranya Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan sekitar 37 km dari Taluk Kuantan, merupakan sebuah air terjun yang bertingkat tujuh, dan aliran sungai terus mengalir ke Batang Kuantan. Begitu juga di antar jalan lintas pulau padang - pangkalan indarung, terdapat kawasan Air Terjun Delapan Tingkat, terletak kurang lebih 5 km dati desa Pulau Padang.
Kemudian sekitar kawasan bukit barisan terdapat juga Air Terjun Guruh Gemurai di Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik sekitar 25 km dari Taluk Kuantan dan Danau Kebun Nopi sekitar 3 km dari Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan Kuantan Mudik. Masih di Kecamatan Kuantan Mudik terdapat juga Pemandian air panas di seberang Sungai Pinang, 33 km dari Taluk Kuantan.
Sekitar 3 km dari Taluk Kuantan, di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai Desa Wisata. Masih dapat disaksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini terdapat hutan lindung seluas 5.000 ha. Selanjutnya dari arah Taluk Kuantan menuju Kiliran Jao, terdapat Danau Mesjidterletak 3 km dari Taluk Kuantan.

PSPS Pekanbaru

***** PSPS siap incar kemenangan perdana di Kampar *****

Laga kandang Askar Bertuah berikutnya akan digelar di Stad. Tuanku Tambusai Bangkinang.......
PSPS vs Arema Indonesia ---> Selasa, 12 Februari 2013 kick-off jam 15.30 Wib

Dikarenakan kapasitas Stad. Tuanku Tambusai Bangkinang terbatas,,maka diharapkan kepada teman2 semua untuk bisa berangkat LEBIH AWAL agar tidak kehabisan tiket.......

Asykar ThekingCurva Nord 1955 dan Hangtuah Mania akan menggelar konvoi bersama ke Bangkinang......
INFO LENGKAP NYA silahkan teman2 semua langsung saja mendatangi Mabes Asykar Theking, Curva Nord 1955 dan Hangtuah Mania.....terlebih dahulu silahkan teman2 mendaftarkan diri sebagai anggota Asykar Theking, Curva Nord 1955 dan Hangtuah Mania......

*Mabes Asykar Theking jl. Parit Indah no. 1 A

~~~ TETAP DUKUNG TOTAL PSPS DIMANAPUN BERTANDING ~~~

Peranap City

Peranap adalah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Indragiri Hulu Riau

TENTANG SAYA

Nama : Depri Harpindo

TTL : Baturijal Hilir Riau, 20 April 1992
Pekerjaan : Mahasiswa
Telpon : 085228585282